Friday 16 April 2010

Cara menjernihkan air

  • Bikin bak penampung berfilter, misal pake ijuk, karbon, dll , salurkan lagi ke bak kedua, kasih indikator hidup, biasanya ikan kalo ikan bisa hidup, brarti dah bagus penyaringan bisa lebih dari 2 tahap, tergantung seberapa parah limbahnya.
BANYAK teknologi digunakan untuk menghilangkan limbah organik dan non organik pada air baku air minum. Teknologi yang biasa digunakan masyarakat, antara lain biofiltrasi, ultrafiltrasi, air heksagonal, ozon, dan sebagainya. Menurut ahli air Arie Herlambang, ultrafiltrasi maupun ozon merupakan salah satu teknologi untuk mensterilkan air minum dari bahan-bahan organik dan non organik. ”Bakteri patogen, senyawa kimia dibunuh melalui sinar ultra violet kemudian disempurnakan dengan ozon.” Teknologi semacam ini juga dilakukan pada daerah bencana alam, seperti di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Karena penduduk di sana membutuhkan air siap minum.
Melalui teknologi ozon, pengeboran dilakukan sampai ditemukan air tanah. Kemudian alat produksi air bersih dipasangkan di dekat galian yang dilengkapi dengan selang dan pompa. Air tanah yang disedot ke atas langsung diproses melalui alat tersebut kemudian melalui penyinaran sinar ultra violet dan ozon. ”Bisa saja disedot kemudian langsung dibagikan ke masyarakat untuk dimasak. Tetapi air tersebut masih kotor sementara masyarakat butuh air siap minum hari itu juga.” Sedangkan air heksagonal yang saat ini dipasarkan di masyarakat merupakan teknologi air minum menggunakan gelombang elektromagnetik.
Teknologi lain adalah biofiltrasi, yaitu menggunakan alat biofiltrasi terbuat dari plastik berbentuk kubus. Alat ini merupakan lembaran-lembaran plastik bergelombang kemudian disusun berlapis hingga tebal menyerupai kubus. Menurut Arie, untuk keperluan rumah tangga dibutuhkan satu kubik bioflitrasi. ”Biofiltrasi merupakan teknologi untuk menyaring limbah organik dan non organik yang larut di dalam air. Selama ini orang sibuk mematikan bakteri dan patogen lainnya dengan kaporit, khlor atau oksidator lainnya. Namun, senyawa kimia lainnya masih larut di dalam air. Besi, deterjen, nitrit, THMs masih ada di dalam air bersih.” Alat tersebut diletakkan di dalam sumber air. Saat air mengalir maka limbah-limbah organik dan non organik akan menempel ke biofiltrasi.Alat tersebut bisa digunakan sampai bertahun-tahun lamanya. ”Ini upaya untuk mengendalikan penggunaan khlor berlebihan. Di samping itu, limbah organik ini nantinya berbentuk lumpur dan bisa dibersihkan suatu saat.” Menurut Arie, saat ini instalasi air minum di Cilandak telah menggunakan biofiltrasi tersebut. Diakuinya, harga teknologi biofiltrasi bervariasi. Tergantung dari bahan dan bentuknya, mau yang seperti bola atau bantal. Harganya berkisar dari Rp. 800 ribu sampai Rp. 2,8 juta per kubiknya. Namun, biofiltrasi ini jauh lebih aman dibandingkan penggunaan zat kimia sebagai oksidator untuk membunuh bakteri.

No comments:

Post a Comment

If you want English language Clik Here

Share

free counters

Followers